- See more at: http://blog.ahmadrifai.net/2012/03/cara-membuat-efek-salju-di-blog.html#sthash.rt15MEeW.dpuf

Jumat, 19 Juli 2013

makalah tentang peran guru


BAB I
PENDAHULUAN
Guru merupakan faktor yang sangat dominan yang paling penting dalam pendidikan formal pada umumnya,karena bagi siswa guru sering dijadikan tokoh teladan bahkan menjadi tokoh identifikasi diri.Oleh sebab itu,guru seyogyanya memiliki prilaku dan kemampuan yang memadai untuk mengembangkan siswanya secara utuh.Untuk melaksanakan tugasnya secara baik sesuai dengan profesi yang dimilikinya,guru perlu menguasai berbagai ilmu sebagai kompetensi yang dimilikinya.Disamping itu guru harus memahami dan menghayati para siswa yang dibinanya,karena wujud siswa pada setiap saat tidak akan sama sebab perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang memberikan dampak serta nilai-nilai budaya masyarakat Indonesia sangat mempengaruhi gambaran para lulusan suatu sekolah yang diharapkan

BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pentingnya Kemampuan Dasar Guru Dalam Proses Belajar Mengajar
Guru  merupakan pendidik  dan pengajar yang menyentuh kehidupan pribadi siswa,oleh siswa sering dijadikan tokoh teladan,bahkan menjadi tokoh identifikasi diri.Oleh karena itu,guru seyogyanya memiliki prilaku yang dapat untuk mengembangkan diri siswa secara utuh.
Adapun wujud siswa tidaklah sama sepanjang masa.Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang memberikan dampak terhadap nilai-nilai budaya masyarakat indonesia sangat mempengaruhi gambaran siswa yang diharapkan.Oleh karena itu,gambaran siswa yang diharapkanpun akan sangat dipengaruhi oleh keadaan itu sehingga apabila kita merumuskan kemampuan gugu yang diharapkan,kita perlu mengantisipasi perkembangan keadaan dan tuntunan masyarakat pada masa yang akan datang.
Pada saat ini terdapat perkembangan baru dalam sistem pengajaran dan pendidikan.Ada kecenderuangan yang kuat bahwa untuk meningkatkan kualitas layanan dan kualifikasi profesional guru,guru perlu membina dan menata kembali kemampuannya sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk mengarahkan penataan program guru.
Kehadiran guru dalam proses belajar mengajar atau pengajaran masih tetap memegang peranan penting.Peranan guru dalam proses pengajaran belum dapat digantikan oleh mesin,radio,tape dll maupun yang modern sekalipun.Masih terlalu banyak unsur manusiawi seperti sikap,sistem nilai,perasaan,motivasi,kebiasaan dan lain-lain yang merupakan hasil dari proses pembelajaran.
Hal ini menunjukan pentingnya mengajar sebagai upaya membelajarkan siswa.Mengajar adalah membimbing kegiatan siswa belajar.Mengajar adalah mengatur dan mengorganisasikan lingkungan yang ada di sekitar siswa sehingga dapat mendorong dan menumbuhkan siswa untuk melakukan kegiatan belajar.

Guru menemukan sendiri mana yang lebih baik untuk dilakukannya., guru kembali mempelajari teori Pengetahuan yang di pelajarinya  tidak hanya terbatas pada teori lama, tetapi juga pada teori baru, yang kemudian dilatihkannya untuk diterapkannya kemudian disekolah.Alasan mengapa diadakan pelatihan kembali baginya di penataran antara lain ialah sebagai berikut.
·         Ia harus dapat menyesuaikan diri terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang makin hari makin dapat dirasakan olehnya auntuk dikuasainya.
·         Ia harus dapat menyesuaikan diri terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di dalam masyarakat. 
·         Ia harus meningkatkan mutu hasil kerja agar produktivitasnya  makin bertambah.
·         Ia harus dapat memberi kepuasan bagi semua pihak dalam hal mutu lulusan di dalam masyarakat.
·         Ia harus menanggapi kritik-kritik yang datang dari masyarakat tentang kemerosotan mutu lulusan  dalam menghadapi pekerjaan di masyarakat dan macam kemampuan yang harus dikuasainya  dalam melanjutkan studinya pada pendidikan berikutnya.
·         Ia harus berusaha meningkatkan nilai tambah dalam memperluas  cakrawala pengetahuannya dalam mengajar.
Usaha lembaga pendidikan menyelenggarakan penataran itu adalah untuk meningkatkan kemampuan guru dalam mengajar. Bidang-bidang pengetahuan yang ditatarkan  kepadanya meliputi bahan-bahan pelajaran menurut bidang studi keahliannya, strategi proses belajar mengajar, media dan alat-alat pelajaran, serta  prosedur dan alat-alat evaluasi. Keempat komponen bahan penataran itu memberi  bekal kepadanya untuk lebih meningkatkan kemampuannya dalam  mengajar. Pada saat ia menjadi peserta didik di sekolah ( pre-service education), bahan yang dipelajarinya tidak terbatas pada keempat komponen itu, tetapi lebih luas dari itu, yakni mencakup pengetahuan umum dan keterampilan  keguruan.
B.     KONSEP  DASAR TENTANG KEMAMPUAN  GURU DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR
 Pengertian kemampuan
Bahwa kemampuan merupakan gambaran hakikat kualitatif dari perilaku guru atau tenaga  kependidikan yang tampak sangat berarti. Kemampuan guru penting dalam hubungannya dengan kegiatan belajar yaitu kemampuan merupakan perilaku yang rasional  untuk mencapai tujuan yang di persyaratkan sesuai dengan kondisi yang diharapkan kompetisi mengacu kepada kemampuan melaksanakan sesuatu yang diperoleh melalui pendidikan. Kompetisi menunjuk kepada performance dan perbuatan yang rasional, untuk memenuhi verifikasi tertentu di dalam pelaksanaan tugas-tugas kependidikan. Dikatakan rasional karena mempunyai arah atau tujuan, sedangkan reformance merupakan perilaku nyata dalam arti tidak hanya dapat diamati tetapi meliputi yang lebih jauh dari itu yang tidak tampak.
Kemampuan guru merupakan salah satu hal yang harus dimiliki dalam jenjang pendidikan apa pun karena kemampuan itu memiliki kepentingan tersendiri dan sangat penting untuk dimiliki oleh guru sebab kemampuan guru  merupakan alat seleksi  dalam penerimaan calon guru. 
Dengan adanya syarat sebagai kriteria penerimaan calon guru,  Akan terdapat pedoman bagi  para administrator dalam memilih guru yang diperlukan untuk satu sekolah. Asumsi yang mendasarinya a adalah bahwa setiap guru yanag memenuhi syarat tersebut diharapkan akan berhasil dalam mengembangkan tugasnya sebagai pengajar disekolah. Untuk itu pemilihan guru tidak didasarkan  atas suka sama suka atau karena famili yang bersifat subjektif, tetapi atas dasar objektivitas Yang berlaku secara umum untuk semua calon guru.
Kemampuan guru penting dalam pembinaan dan pengembangan guru, karena telah ditentukan dasar ukuran mana guru yang telah memiliki kemampuan penuh  dan mana yang masih kurang.
Agar memenuhi harapan pemakai lulusan, guru tentunya perlu memiliki perangkat kemampuan yang dipersiapkan melalui program lembaga pendidikan tenaga kependidikan sesuai dengan harapan dan cita-cita bangsa. Oleh karena itu, profesionalisme seorang guru sebagai tenaga kependidikan perlu ditingkatkan .
Dalam pengertian profesionalisme telah tersirat adanya suatu keharusan memiliki kemampuan agar profesi itu berfungsi dengan sebik-baiknya. Dalam hal ini pekerjaan professional berbeda dengan pekerjaan lainnya karena mempunyai fungsi social, yakni pengabdian kepada masyarakat 
Kemampuan itu sangat diperlukan guna menjalankan fungsi profesi. Dalam masyarakat yang  kompleks seperti masyarakat yang sudah maju dan modern, profesi menuntut kemampuan membuat keputusan yang tepat dan kemampuan membuat kebijaksanaan yang tepat . Untuk itu diperlukan keterangan yang lengkap  agar jangan sampai menimbulkan kesalahan yang pada gilirannya akan menimbulkan kerugian, baik bagi diri sendiri maupun bagi masyarakat. Kesalahan  dapat menimbulkan akibat yang fatal atau malapetaka yang besar. Itu sebabnya kebijaksanaan, pembuatan keputusan serta pembuatan perencanaan dan pelaksanaanya harus ditangani  oleh para ahli yang memiliki kemampuan.
Kemampuan untuk mengembangkan dan mendemonstrasikan perilaku bukan sekadar mempelajari keterampilan-keterampilan tertentu melainkan berupa penggabungan dan aplikasi suatu keterampilan dan pengetahuan yang saling berpautan dan akhirnya mengacu kedalam bentuk perilaku nyata.  Perilaku itu tentunya harus ditunjang oleh aspek-aspek lain seperti bahan yang di kuasai, teori-teori kependidikan, kemampuan mengambil keputusan  yang situasional  berdasarkan nilai, sikap dan kepribadian. Dengan demikian, lembaga pendidikan  tenaga kependidikan membekali guru dengan perangkat kemampuan yang dibutuhkan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab  yang akan dipangku oleh guru.[1]
C.    Beberapa Peranan Guru
            Sehubungan dengan fungsinya sebagai “pengajar” pendidikan dan “pembimbing”,maka dperlukan adanya berbagai peranan pada diri guru.Peranan guru ini akan senantiasa ,menggambarkan pola tingkah laku yang diharapkan dalam berbagai interaksinya,baik dengan siswa,sesame guru,maupun dengan staf yang lain.Dari berbagai kegiatan interaksi belajar mengajar,dapat dipandang sebagai sentral bagi peranannya.Sebab baik disadari atau tidak bahwa sebagian dari waktu dan perhatian guru banyak dicurahkan untuk menggarap proses belajar mengajar dan berinteraksi dengan siswanya.
Beberapa peranan guru dalam kegiatan belajar dan mengajar,secara singkat dapat disebutkan sebagai berikut:
a.                   Informator
Sebagai pelaksana cara mengajar informative,laboratorium,studi lapangan dan sumber informasi kegiatan akademik maupun umum.
b.                  Organisator
Guru sebagai organisator,pengelolaan kegiatan akademik,silabus,workshop,jadwal pelajaran dan lain-lain.
c.                   Motivator
Peranan guru sebagai motivator ini penting artinya dalam rangka meningkatkan kegairahan dan pengembangan kegiatan belajar siswa.Guru ahrus dapat merangsang dan memberikan dorongan serta untuk mendinamisasikan potensi siswa,menumbuhkan swadaya (aktivitas),dan daya cipta (kreativitas),sehingga akan terjadi dinamika di dalam proses belajar mengajar.



d.                  Pengarah/director
Jiwa kepemimpinan bagi guru dalam peranan ini lebih menonjol .Guru dalam hal ini harus dapat membimbing dan mengarahkan kegiatan belajar siswa sesuai deang tujuan yang dicita-citakan.
e.                   Inisiator
Guru dalam hal ini sebagai pencetus ide-ide dalam proses belajar.Sudah  barang tentu ide-ide itu merupakan ide-ide kreatif yang dapat dicontoh oleh anak didiknya.
f.                   Transmitte
Dalam kegiatan belajar guru juga akan bertindak selaku penyebar kebijaksanaan pendidikan dan pengetahuan.
g.                  Fasilitator
Berperan sebagai fasilitator,guru dalam hal ini akan memberikan fasilitas atau kemudahan dalam proses belajar mengajar,misalnya saja dengan menciptakan suasana kegiatan belajar yang sedemikian rupa,serasi dengan perkembangan siswa,sehingga interaksi belajar mengajar akan berlangsung efektif
h.                  Mediator
Guru sebagai mediator dapat diartikan sebagai penengah dalam kegiatan belajar siswa.Misalnya menengahi atau memberikan jalan keluar kemacetan dalam kegiatan diskusi siswa mediator juga diartikan penyedia media.
i.                    Evaluator
Ada kecenderungan bahwa peran sebagai evaluator,guru mempunyai otoritas untuk menilai prestasi anak didik dalam bidang akademis maupun tingkah laku sosialnya,sehingga dapat menentukan bagaimana anak didiknya berhasil atau tidak.

D.    Hubungan guru dengan siswa
Untuk mendapatkan hasil belajar yang optimal,banyak dipengaruhi komponen-komponen belajar mengajar.Sebagai contoh bagaimana cara mengorganisasikan materi,metode yang diterapkan,media yang digunakan,dan lain-lain.Tetapi di samping komponen-komponen pokok yang ada dalam kegiatan belajar mengajar,ada faktor lain yang ikut memengaruhi keberhasilan belajar siswa,yaitu soal hubungan antara guru dan siswa
Hubungan guru dengan siswa di dalam proses belajar mengajar merupakan faktor yang sangat menentukan.Bagaimanapun sebaiknya bahan pelajaran yang diberikan,bagaimanapun sempurnanya metode yang digunakan,namun jika hubungan guru merupakan hubungan yang tidak harmonis,maka dapat menciptakan suatu hasil yang tidak diinginkan.
Dalam hubungan ini,salah satu cara untuk mengatasinya melalui contact-hours di dalam hubungan guru siswa.Contact hours atau jam-jam bertemu antara siswa dan guru,pada hakikatnya merupakan kegiatan di luar jam-jam presentasi di muka kelas seperti biasanya.Untuk tingkat perguruan tinggi peranan contact hours ini sangat penting sekali.[2]
BAB III
PENUTUP
Simpulan
Guru  merupakan pendidik  dan pengajar yang menyentuh kehidupan pribadi siswa,oleh siswa sering dijadikan tokoh teladan,bahkan menjadi tokoh identifikasi diri.Oleh karena itu,guru seyogyanya memiliki prilaku yang dapat untuk mengembangkan diri siswa secara utuh.
Beberapa peranan guru dalam kegiatan belajar dan mengajar,secara singkat dapat disebutkan sebagai berikut:
Ø  Informator
Ø  Organisator
Ø  Motivator
Ø  Pengarah/director
Ø  Inisiator
Ø  Transmitte
Ø  Fasilitator
Ø  Mediator
Ø  Evaluator

DAFTAR PUSTAKA
·         Riyanto.2010.Belajar & Mengajar.CV Yrana Widya: Bandung
·         AM,Sudiman.1986.Interaksi & motivasi belajar mengajar.Pt.Rajagrafindo:Jakarta.



[1] Drs.Riyanto,Belajar & Mengajar,2010,Bandung,CV Yrana Widya hal 197-202
[2] Sudiman .AM,Interaksi & motivasi belajar mengajar,1986,Pt.Rajagrafindo,Jakarta hal 143-147

Tidak ada komentar:

Posting Komentar