- See more at: http://blog.ahmadrifai.net/2012/03/cara-membuat-efek-salju-di-blog.html#sthash.rt15MEeW.dpuf

Kamis, 03 April 2014

RPP fiqih tentang pengurusan jenazah 2014 dan materinya


Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP)

Satuan Pendidikan                        : Madrasah Tsanawiyah
Mata Pelajaran                  : Pendidikan Agama Islam (Fiqih)
Kelas / Semester               : VII / 1
Tahun Ajaran                    : 2014/2015
Pertemuan                         : 1
A.     Materi Pokok             : Sholat Jenazah
B.     Alokasi Waktu           : 1  x 15 menit
C.     Tujuan Pembelajaran            :
1.      Siswa dapat menjelaskan hukum shalat jenazah
2.      Siswa dapat menjelaskan ketentuan – ketentuan shalat jenazah
3.      Siswa dapat melaksanakan shalat jenazah
D.     Kompetensi Dasar
1.      Memahami dan mengaplikasikan tata cara sholat jenazah
E.     Indikator Pencapaian Kompetensi
1.      Melafalkan bacaan-bacaan do’a shalat jenazah secara bersama.
2.      Menghafalkan bacaan-bacaan do’a shalat jenazah.
3.      Mempraktikkan cara shalat jenazah kemudian memberikanpenilaian terhadap teman sebaya.
F.      Materi Pembelajaran
1.       Dalil shalat jenazah atau hukum dasar shalat jenazah (Hadits)
َوَعَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا: سَمِعْتُ اَلنَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم يَقُولُ: ( مَا مِنْ رَجُلٍ مُسْلِمٍ يَمُوتُ, فَيَقُومُ عَلَى جَنَازَتِهِ أَرْبَعُونَ رَجُلًا, لَا يُشْرِكُونَ بِاَللَّهِ شَيْئًا, إِلَّا شَفَّعَهُمْ اَللَّهُ فِيهِ )  رَوَاهُ مُسْلِمٌ
Artinya: “Dari ibnu Abbas, katanya aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, ‘Orang
                 Islam yang mati, lalu jenazahnya di salatkan oleh empat puluh orang
                 Muslim yang tidak musyrik, maka Allah SWT menerima syafaat mereka
                 terhadap jenazah tersebut”. (H.R. Ahmad dan Muslim)
2.  Ketentuan – ketentuan shalat jenazah
a.       Menghadap kiblat
b.      Takbir sebanyak 4 kali
3. Takbir ke-1 Niat, takbir ke-2 membaca al-fatihah, takbir ke-3 membaca doa untuk  si
mayit, takbir ke-4 salam.

G.    Metode Pembelajaran
1.      Tanya Jawab
2.      Ceramah
3.      Demonstrasi
4.      Reading Aloud
H.    Media Pembelajaran
1.      Papan tulis
2.      LCD
I.       Sumber Belajar
1.      Al-quran
2.      Buku paket
J.      Langkah-langkah Pembelajaran
No.
Kegiatan
Waktu
Metode
1.












2.
















3.
Kegiatan awal
v  Guru mengucapkan salam kepada siswa
v  Guru menanyakan kabar siswa
v  Guru mengecek kehadiran siswa
v  Guru menanyakan kesiapan siswa untuk mengikuti pembelajaran
v  Guru dan murid berdo’a
Apersepsi
v  Mengingat kembali shalat berjamaah
Motivasi
v  Apabila materi ini dikuasai dengan baik maka akan siswa mampu mempraktekan nya kelak

Kegiatan Inti (terlampir)
  Eksplorasi:
v  Guru menyebutkan dalil naqli tentang perintah sholat jenazah
v  Guru menjelaskan hukum tentang sholat jenazah
v  Guru menyebutkan orang yang paling utama untuk melaksanakan shalat jenazah
v  Guru menyebutkan syarat-syarat sholat jenazah
v  Guru menyebutkan rukun dalam sholat jenazah
v  Guru menjelaskan keutamaan sholat jenazah
Elaborasi
v  Guru mempersilahkan siswa untuk mendemonstrasikan sholat jenazah

Konfirmasi
v  Guru memberikan kesempatan bertanya kepada siswa
Kegiatan Akhir
v  Guru dan siswa bersama-sama membuat kesimpulan dari materi yang telah dipelajari
v  Guru memberikan tugas
v  Guru menyuruh siswa untuk mengulang pelajaran dan mempelajari bahan pelajaran yang akan datang di rumah
v  Guru menutup pelajaran dengan do’a dan salam
                                     

3 menit























10 menit










2 menit



Tanya jawab




Tanya jawab


Tanya Jawab







Ceramah






Demonstrasi



Tanya jawab



 Penugasan

                
K.    Penilaian Hasil Belajar
Teknik                         : Tes Tertulis dan Lisan
Bentuk Instrumen       : Essay
Praktek
L.     Lampiran
1.      uraian materi
2.      soal penugasan
      Banjarmasin, 29 Maret 2014
Mengetahui,
Supervisor





Drs.H.Gt.Abdurrahman,M.Fil.I
NIP.



Praktikan




Rahmat Zul Sapautra
NIM. 1101210396

A.     Shalat Jenazah
Shalat jenazah adalah shalat yang dikerjakan sebanyak 4 kali takbir dalam rangka mendoakan orang muslim yang sudah meninggal. Jenazah yang disholatkan adalah jenazah yang telah dimandikan dan dikafankan. Hukum melaksanakan sholat jenazah adalah fardhu kifayah (kewajiban yang ditujukan kepada orang banyak, tetapi apabila sebagian dari mereka telah mengengrjakannya maka gugurlah kewajiban bagi yang lain). Jika tidak ada seorang pun yang mengerjakan kewajiban itu maka mereka berdosa semua.
Hukum sholat jenazah
Shalat jenazah wajib menurut ijma’ ulama, yaitu fardhu kifayah. Jika dilasanakan sebagian umat, terlepaslah kewajiban yang lainnya.
Dalil naqli tetang perintah menyalatkan jenazah
Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah bersabda : " Siapa yang mengiringi jenazah dan
turut menshalatkannya maka ia memperoleh pahal sebesar satu qirath (pahala
sebesar satu gunung), dan siapa yang mengiringinya sampai selesai
penyelenggaraannya, ia akan mamperoleh dua qirath." (HR. Jama'ah dan Muslim).
Keutamaan orang yang menshalatkan jenazah dijelaskan dalam hadits berikut :
Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah bersabda : ” Siapa yang mengiringi jenazah dan turut menshalatkannya maka ia memperoleh pahal sebesar satu qirath (pahala sebesar satu gunung), dan siapa yang mengiringinya sampai selesai penyelenggaraannya, ia akan mamperoleh dua qirath.” (HR. Jama’ah dan Muslim).
B.     Syarat-syarat Shalat Jenazah
  1. Shalat jenazah sama halnya dengan shalat yang lain, yaitu harus menutup aurat, suci hadats besar dan kecil, suci badan, pakaian dan tempatnya serta menghadap kiblat.
  2. Jenazah sudah dimandikan dan dikafani
  3. Letakan jenazah sebelah kiblat orang yang melayatinya, kecuali kalau shalat dilakukan di atas kuburan atau shalat gaib.
C.     Rukun Shalat Jenazah
1) Niat
Niat ini penting mengingat sabda nabi: “Innama a’malu bin niat”
yang artinya “sesungguhnya amalan itu di nilai berdasarkan niatnya”. Apalagi dalam amal ibadah seperti shalat jenazah, tentunya kita juga harus berniat sebelum melakukan shalat jenazah. Namun  belum pernah ditemukan satu sumber pun yang menyatakan bahwa niat harus di ucapkan secara lisan. Oleh karena itu niat hanya di azamkan di dalam hati.
2)      Berdiri bila mampu.
3)       Mengucap takbir 4 kali dengan bacaan2 doa didalamnya
4)      Membaca surah Al Fatihah
5)                  Membaca sholawat Nabi
5)      Membaca doa untuk mayit
6)      Mengucap salam

D. Bacaan do’a dan urutan shalat jenazah:
1.      Niat shalat jenazah:
أُصَلِّى الْفَرْضَ عَلَى هَذَا الْمَيِّتِ/ هَذَهِ الْمَيِّتَةِ أَرْبَعَ تَكْبِيْرَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ إِمَامًا/مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَالَى
2.      Takbir pertama, dilanjutkan membaca surat al-Fatikhah, sebagai berikut:
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ -١- الْحَمْدُ للّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ -٢- الرَّحْمـنِ الرَّحِيمِ -٣- مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ -٤- إِيَّاكَ نَعْبُدُ وإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ -٥- اهدِنَــــا الصِّرَاطَ المُستَقِيمَ -٦- صِرَاطَ الَّذِينَ أَنعَمتَ عَلَيهِمْ غَيرِ المَغضُوبِ عَلَيهِمْ وَلاَ الضَّالِّينَ -٧-
3.      Takbir kedua, dilanjutkan membaca solawat Nabi Muhammad SAW, sebagai berikut:
أَللهُمَّ صَلِّى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا مُحَمّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَ عَلَى أَلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَرِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا مُحَمّدٍ كَمَا بَارَكْت عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَ عَلَى أَلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ فِى الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
4.     Takbir ketiga, dilanjutkan membaca do’a untuk jenazah, sebagai berikut:
أَللهُمَّ أغْفِرْلَهُ (لَهَا) ، وَارْحَمْهُ (هَا) ، وَعَافِهِ (هَا) ، وَاعْفُ عَنْهُ (هَا) ، ... وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ (لَهَا) ، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ (هَا).
5.      Takbir keempat, dilanjutkan membaca do’a untuk jenazah
أَللهُمَّ لاَتَحْرِمْنَا أجْرَهُ (هَا) وَلاَ تَفْتِنَّا بَعْدَهُ (هَا) وَإغْفِرْ لَنَا وَلَهُ (هَا) ... وَلإِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِالإِيْمَانِ وَلاَ تَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِنَا غِلًّا لِلَّذِيْنَ أَمَنُوْا رَبَّنَا إِنّكَ رَءُوفٌ رَحِيْمٌ.
6.      Diteruskan membaca salam
أَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

1.      Imam berdiri ke arah kepala jenazah laki-laki (kepala jenazah laki-laki diletakkan pada sisi kiri orang yang akan menyolatinya), bila perempuan imam berdiri ke arah perut jenazah perempuan (kepala jenazah perempuan diletakkan pada sisi kanan orang yang akan menyolatinya)
2.      Makmum berdiri di belakang imam, sekurang-kurangnya tiga shaf yang berbaris lurus. Masing-masing shaf paling sedikit terdiri atas dua orang.

E.. Hikmah sholat Jenazah
Kita dalam melaksanakan  agama seperti Rasullah mengamalkan agama, khusunya ibadah kita lakukan sebagaimana yang dilakukan oleh Rasulullah. Dalam melaksanakan shalat jenazah kita lakukan berdasarkan hadits yang berasal dari Rasullah. Kita dapati beberapa riwayat Hadits, di antarannya:
Riwayat Ibnu Abbas, pernah ia mendengar bahwa Nabi bersabda: Orang islam yang mati lalu jenazahnya dishalatkan oleh 40 orang yang tidak musyrik, tentu Allah mengabulkan doa mereka. (Diriwayatkan oleh Ahmad, Muslim dan Abu Dawud).
Memahami kedua hadits tersebut nyatalah menshalatkan mayat ada manfaatnya bagi mayat, yakni ampuna dari Allah SWT atas doa orang-orang yang menshalatkannya. Sedangkan bagi yang menshalatkan mendapatkan pahala satu qirath dan yang menshalatkan sampai jenazah dikubur mendapatkan dua qirath.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar