Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP)
Satuan
Pendidikan : Madrasah Tsanawiyah
Mata
Pelajaran : Pendidikan
Agama Islam (Fiqih)
Kelas /
Semester : VII / 1
Tahun
Ajaran : 2014/2015
Pertemuan :
1
A. Materi
Pokok :
Sholat Jenazah
C. Tujuan Pembelajaran :
1.
Siswa dapat menjelaskan
hukum shalat jenazah
2.
Siswa dapat menjelaskan
ketentuan – ketentuan shalat jenazah
3.
Siswa dapat
melaksanakan shalat jenazah
D. Kompetensi Dasar
1.
Memahami dan mengaplikasikan
tata cara sholat jenazah
E. Indikator Pencapaian
Kompetensi
1.
Melafalkan
bacaan-bacaan do’a shalat
jenazah secara bersama.
2.
Menghafalkan
bacaan-bacaan do’a shalat jenazah.
3.
Mempraktikkan
cara shalat jenazah kemudian memberikanpenilaian terhadap teman
sebaya.
F.
Materi Pembelajaran
1.
Dalil shalat
jenazah atau hukum dasar shalat jenazah (Hadits)
َوَعَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا:
سَمِعْتُ اَلنَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم يَقُولُ: ( مَا مِنْ رَجُلٍ مُسْلِمٍ
يَمُوتُ, فَيَقُومُ عَلَى جَنَازَتِهِ أَرْبَعُونَ رَجُلًا, لَا يُشْرِكُونَ بِاَللَّهِ
شَيْئًا, إِلَّا شَفَّعَهُمْ اَللَّهُ فِيهِ ) رَوَاهُ مُسْلِمٌ
Artinya: “Dari ibnu Abbas, katanya aku mendengar
Rasulullah SAW bersabda, ‘Orang
Islam
yang mati, lalu jenazahnya di salatkan oleh empat puluh orang
Muslim
yang tidak musyrik, maka Allah SWT menerima syafaat mereka
terhadap
jenazah tersebut”. (H.R. Ahmad dan Muslim)
2. Ketentuan –
ketentuan shalat jenazah
a. Menghadap
kiblat
b. Takbir sebanyak
4 kali
3. Takbir ke-1 Niat,
takbir ke-2 membaca al-fatihah, takbir ke-3
membaca doa untuk si
mayit, takbir ke-4 salam.
G. Metode Pembelajaran
1.
Tanya Jawab
2.
Ceramah
3.
Demonstrasi
4.
Reading Aloud
H. Media Pembelajaran
1.
Papan tulis
2.
LCD
I.
Sumber Belajar
1.
Al-quran
2.
Buku paket
J.
Langkah-langkah
Pembelajaran
No.
|
Kegiatan
|
Waktu
|
Metode
|
1.
2.
3.
|
Kegiatan awal
v Guru
mengucapkan salam kepada siswa
v Guru
menanyakan kabar siswa
v Guru
mengecek kehadiran siswa
v Guru
menanyakan kesiapan siswa untuk mengikuti pembelajaran
v Guru
dan murid berdo’a
Apersepsi
v Mengingat
kembali shalat berjamaah
Motivasi
v Apabila
materi ini dikuasai dengan baik maka akan siswa mampu mempraktekan nya kelak
Kegiatan Inti (terlampir)
Eksplorasi:
v
Guru menyebutkan
dalil naqli tentang perintah sholat jenazah
v
Guru menjelaskan
hukum tentang sholat jenazah
v
Guru menyebutkan
orang yang paling utama untuk melaksanakan shalat jenazah
v
Guru menyebutkan
syarat-syarat sholat jenazah
v
Guru menyebutkan
rukun dalam sholat jenazah
v
Guru menjelaskan keutamaan
sholat jenazah
Elaborasi
v
Guru mempersilahkan
siswa untuk mendemonstrasikan sholat jenazah
Konfirmasi
v
Guru memberikan
kesempatan bertanya kepada siswa
Kegiatan Akhir
v Guru
dan siswa bersama-sama membuat kesimpulan dari materi yang telah dipelajari
v Guru memberikan tugas
v
Guru menyuruh siswa untuk mengulang pelajaran
dan mempelajari bahan pelajaran yang akan datang di rumah
v
Guru menutup pelajaran dengan do’a dan salam
|
3 menit
10 menit
2 menit
|
Tanya jawab
Tanya jawab
Tanya Jawab
Ceramah
Demonstrasi
Tanya jawab
Penugasan
|
K. Penilaian Hasil Belajar
Teknik :
Tes Tertulis dan Lisan
Bentuk Instrumen : Essay
Praktek
L. Lampiran
1.
uraian
materi
2.
soal
penugasan
Banjarmasin, 29 Maret 2014
Mengetahui,
Supervisor
Drs.H.Gt.Abdurrahman,M.Fil.I
NIP.
|
|
Praktikan
Rahmat Zul Sapautra
NIM. 1101210396
|
A. Shalat
Jenazah
Shalat jenazah adalah shalat yang dikerjakan
sebanyak 4 kali takbir dalam rangka mendoakan orang muslim yang sudah meninggal.
Jenazah yang disholatkan adalah jenazah yang telah dimandikan dan dikafankan.
Hukum melaksanakan sholat jenazah adalah fardhu kifayah (kewajiban yang
ditujukan kepada orang banyak, tetapi apabila sebagian dari mereka telah
mengengrjakannya maka gugurlah kewajiban bagi yang lain). Jika tidak ada
seorang pun yang mengerjakan kewajiban itu maka mereka berdosa semua.
Hukum
sholat jenazah
Shalat jenazah wajib menurut ijma’ ulama, yaitu fardhu
kifayah. Jika dilasanakan sebagian umat, terlepaslah kewajiban yang lainnya.
Dalil naqli tetang perintah menyalatkan jenazah
Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah bersabda : "
Siapa yang mengiringi jenazah dan
turut menshalatkannya maka ia memperoleh pahal sebesar satu qirath (pahala
sebesar satu gunung), dan siapa yang mengiringinya sampai selesai
penyelenggaraannya, ia akan mamperoleh dua qirath." (HR. Jama'ah dan Muslim).
turut menshalatkannya maka ia memperoleh pahal sebesar satu qirath (pahala
sebesar satu gunung), dan siapa yang mengiringinya sampai selesai
penyelenggaraannya, ia akan mamperoleh dua qirath." (HR. Jama'ah dan Muslim).
Keutamaan orang yang menshalatkan jenazah
dijelaskan dalam hadits berikut :
Dari Abu
Hurairah ra, Rasulullah bersabda : ” Siapa yang mengiringi jenazah dan turut
menshalatkannya maka ia memperoleh pahal sebesar satu qirath (pahala sebesar
satu gunung), dan siapa yang mengiringinya sampai selesai penyelenggaraannya,
ia akan mamperoleh dua qirath.” (HR. Jama’ah dan Muslim).
B. Syarat-syarat
Shalat Jenazah
- Shalat jenazah sama
halnya dengan shalat yang lain, yaitu harus menutup aurat, suci hadats
besar dan kecil, suci badan, pakaian dan tempatnya serta menghadap kiblat.
- Jenazah sudah dimandikan
dan dikafani
- Letakan jenazah sebelah
kiblat orang yang melayatinya, kecuali kalau shalat dilakukan di atas
kuburan atau shalat gaib.
C. Rukun
Shalat Jenazah
1) Niat
Niat ini penting mengingat sabda nabi: “Innama
a’malu bin niat”
yang artinya “sesungguhnya amalan itu di nilai berdasarkan niatnya”. Apalagi dalam amal ibadah seperti shalat jenazah, tentunya kita juga harus berniat sebelum melakukan shalat jenazah. Namun belum pernah ditemukan satu sumber pun yang menyatakan bahwa niat harus di ucapkan secara lisan. Oleh karena itu niat hanya di azamkan di dalam hati.
yang artinya “sesungguhnya amalan itu di nilai berdasarkan niatnya”. Apalagi dalam amal ibadah seperti shalat jenazah, tentunya kita juga harus berniat sebelum melakukan shalat jenazah. Namun belum pernah ditemukan satu sumber pun yang menyatakan bahwa niat harus di ucapkan secara lisan. Oleh karena itu niat hanya di azamkan di dalam hati.
2) Berdiri bila
mampu.
3) Mengucap
takbir 4 kali dengan bacaan2 doa didalamnya
4) Membaca surah
Al Fatihah
5) Membaca sholawat Nabi
5) Membaca doa
untuk mayit
6) Mengucap salam
D. Bacaan do’a dan urutan
shalat jenazah:
1. Niat shalat
jenazah:
أُصَلِّى الْفَرْضَ عَلَى هَذَا الْمَيِّتِ/ هَذَهِ
الْمَيِّتَةِ أَرْبَعَ تَكْبِيْرَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ
إِمَامًا/مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَالَى
2. Takbir
pertama, dilanjutkan membaca surat al-Fatikhah, sebagai berikut:
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ -١- الْحَمْدُ للّهِ
رَبِّ الْعَالَمِينَ -٢- الرَّحْمـنِ الرَّحِيمِ -٣- مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ -٤-
إِيَّاكَ نَعْبُدُ وإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ -٥- اهدِنَــــا الصِّرَاطَ المُستَقِيمَ
-٦- صِرَاطَ الَّذِينَ أَنعَمتَ عَلَيهِمْ غَيرِ المَغضُوبِ عَلَيهِمْ وَلاَ
الضَّالِّينَ -٧-
3. Takbir
kedua, dilanjutkan membaca solawat Nabi Muhammad SAW, sebagai berikut:
أَللهُمَّ صَلِّى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمّدٍ وَعَلَى
أَلِ سَيِّدِنَا مُحَمّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَ
عَلَى أَلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَرِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمّدٍ وَعَلَى
أَلِ سَيِّدِنَا مُحَمّدٍ كَمَا بَارَكْت عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَ عَلَى
أَلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ فِى الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
4. Takbir
ketiga, dilanjutkan membaca do’a untuk jenazah, sebagai berikut:
أَللهُمَّ أغْفِرْلَهُ (لَهَا) ، وَارْحَمْهُ (هَا) ،
وَعَافِهِ (هَا) ، وَاعْفُ عَنْهُ (هَا) ، ... وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ (لَهَا) ،
وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ (هَا).
5. Takbir
keempat, dilanjutkan membaca do’a untuk jenazah
أَللهُمَّ لاَتَحْرِمْنَا أجْرَهُ (هَا) وَلاَ
تَفْتِنَّا بَعْدَهُ (هَا) وَإغْفِرْ لَنَا وَلَهُ (هَا) ... وَلإِخْوَانِنَا
الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِالإِيْمَانِ وَلاَ تَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِنَا غِلًّا
لِلَّذِيْنَ أَمَنُوْا رَبَّنَا إِنّكَ رَءُوفٌ رَحِيْمٌ.
6. Diteruskan
membaca salam
أَلسَّلَامُ
عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
1. Imam
berdiri ke arah kepala jenazah laki-laki (kepala jenazah laki-laki diletakkan
pada sisi kiri orang yang akan menyolatinya), bila perempuan imam berdiri ke
arah perut jenazah perempuan (kepala jenazah perempuan diletakkan pada sisi
kanan orang yang akan menyolatinya)
2. Makmum
berdiri di belakang imam, sekurang-kurangnya tiga shaf yang berbaris lurus.
Masing-masing shaf paling sedikit terdiri atas dua orang.
E..
Hikmah sholat Jenazah
Kita dalam melaksanakan agama seperti
Rasullah mengamalkan agama, khusunya ibadah kita lakukan sebagaimana yang
dilakukan oleh Rasulullah. Dalam melaksanakan shalat jenazah kita lakukan
berdasarkan hadits yang berasal dari Rasullah. Kita dapati beberapa riwayat
Hadits, di antarannya:
Riwayat Ibnu Abbas, pernah ia mendengar bahwa
Nabi bersabda: Orang
islam yang mati lalu jenazahnya dishalatkan oleh 40 orang yang tidak musyrik,
tentu Allah mengabulkan doa mereka. (Diriwayatkan oleh Ahmad, Muslim dan Abu
Dawud).
Memahami kedua hadits tersebut nyatalah
menshalatkan mayat ada manfaatnya bagi mayat, yakni ampuna dari Allah SWT atas
doa orang-orang yang menshalatkannya. Sedangkan bagi yang menshalatkan
mendapatkan pahala satu qirath dan yang menshalatkan sampai jenazah dikubur
mendapatkan dua qirath.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar